Ditetapkannya batik sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO, dan peringatannya setiap tanggal 2 Oktober, seharusnya membuat kita semakin memahami apa yang disebut sebagai batik. Yang dijadikan warisan budaya tersebut adalah proses membatiknya, bukan kain dengan motif batik seperti yang kerap dipersepsikan orang kebanyakan.
Hal sederhana yang mungkin belum Anda ketahui, misalnya, batik ternyata bukan hanya dikerjakan oleh perempuan pembatik yang duduk di dingklik (bangku pendek) sambil melukisi kain mori dengan lilin malam. Sehelai kain batik bisa dikerjakan oleh empat hingga lima orang. Dari pembuat pola di kertas, pembatik, hingga pemberi warna dan penglorod.